Beranda

Bookmarks

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Labels

RSS

EPISTEMOLOGI HERMENEUTIKA HANS-GEORG GADAMER DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM

A. PENDAHULUAN
Dalam satu atau dua dekade terakhir, perkembangan kajian hermeneutika di Indonesia sedang tumbuh subur dan “menggairahkan”, meskipun baru dalam dunia perguruan tinggi dan kalangan akademis. Perkembangan itu ditandai oleh beberapa kajian-kajian yang disuguhkan oleh sekian banyak peminat dan pecandu metode hermeneutika dalam epistemologi keilmuan untuk mengungkap misteri di balik fenomena teks-teks kitab suci. Di Perguruan Tinggi UIN Sunan KalijagaYogyakarta sendiri tidak sedikit dosen-dosen yang telah menghasilkan beberapa karya mereka sebagai bentuk konstribusi dalam mengembangkan paradigma epistemologis hermeneutik. Sebut saja M. Amin Abdullah, Sahiron Syamsudin, Yudian Wahyudi, dll. Sekalipun disisi lain konsep-konsep mereka menuai kritikan dan kontroversi.
Selain itu, proses hermeneutik pun dari waktu ke waktu semakin berkembang mengikuti alur dialektika manusia yang semakin kompleks dan terbuka di dalam memahami pesan-pesan ketuhanan. Dalam perkembangannya, hermeneutik memiliki tiga model, yaitu hermeneutik sebagai cara atau hermeneutik teoritis, hermeneutik sebagai cara untuk memahami pemahaman atau hermeneutika filosofis, hermeneutik sebagai cara untuk mengkritisi pemahaman atau hermeneutik kritis.
Problema hermeneutik dalam kajian agama, lebih- lebih filsafat, makin bertambah penting mengingat penafsiran ulang terhadap suatu teks. Dalam proses menerjemahkan ( baca: menafsirkan) tersebut terdapat faktor memahami dan menerangkan sebuah pesan ke dalam medium bahasa. Inilah sesungguhnya rahim historisitas yang kemudian melahirkan hermeneutik. Akan tetapi, proses hermeneutik tidak sekedar memahami, menerjemahkan, dan menjelaskan sebuah pesan. Namun di balik proses hermeneutik berjubel-jubel elemen lain yang saling berkait, seperti praanggapan, tradisi, dialektika, bahasa, dan realitas.
Secara historis, penggunaan hermeneutika dapat ditemukan dalam karya-karya klasik pemikir Yunani kuno, seperti tulisan Aristoteles Peri Hermenias atau de intepretatione. Minat utama Aristoteles dan pemikir-pemikir masa tersebut adalah intepretasi terhadap ungkapan-uangkapan, baik lisan maupun tulisan, yang dilakukan oleh orang yang berbeda-beda. Asumsi hermeneutika pada masa tersebut bersifat personal, bahwa setiap orang mempunyai pengalaman-pengalaman mental sendiri-sendiri sehingga berpengaruh terhadap cara pengungkapan dan gaya bahasa yang berbeda pula. Oleh karena itu, tujuan hermeneutika pada masa itu antara lain untuk memahami bentuk-bentuk ekspresi manusiawi dari peristiwa mental manusia.[1]
Dengan berkembangnya diskursus filsafat ke arah postmodernisme, hermeneutika mulai berperan sebaga salah satu disiplin yang sangat kritis terhadap metodologi memahami teks dan realitas. Ia tidak lagi sebagai teori penafsiran, akan tetapi menempatkan diri sebagi kritikus metode penafsiran. Hermeneutika di sini mulai berubah menjadi “metateori tentang teori intepretasi”.[2]
Olek karena itu, Dalam makalah ini, penulis tidak akan membahas secara keseluruhan tentang konsep-konsep hermeneutika yang dikembangkan oleh beberapa filosof, tapi akan dibatasi pada pemikiran Epistemologi Hermeneutika Hans-Georg Gadamer. Alasannya agar kita lebih fokus memahami hasil karya besar seorang Hans-Georg Gadamer yang ditulis dalam buku “ Truth and Methode “ dan karya-karyanya yang lain, yang kemudian akan dikembangkan dalam konteks relevansinya bagi pendidikan ( Islam ).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MEMBANGUN PARADIGMA PENDIDIKAN MORAL YANG BERKARAKTER ISLAMI (Kajian Tekstual terhadap Surah Lukman ayat 12-19: upaya integrasi “hidden Curicullum” pada setiap mata pelajaran)


A.       Pendahuluan
Globalisasi sebagai sebuah proses bergerak sangat amat cepat dan meresap dalam segala aspek kehidupan kita baik aspek ekonomi, politik, sosial budaya maupun pendidikan.   Gejala khas dari proses globalisasi ini adalah kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi komunikasi-informasi dan teknologi transportasi. Kemajuan-kemajuan teknologi rupanya mempengaruhi begitu kuat struktur-struktur aspek vital kehidupan umat manusia, terutama dalam konteks pendidikan, sehingga globalisasi  menjadi realita yang tak terelakkan dan menantang. Namun, globalisasi sebagai suatu proses bersifat ambivalen. Satu sisi membuka peluang besar untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan tetapi disisi lain peradaban modern yang semakin dikuasai oleh budaya ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini tampak lepas dari kendali dan pertimbangan etis. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa kemajuan manusia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi akibat globalisasi tidak berbanding lurus dengan peningkatan di bidang moral, ahlak dan ibadah sebagai akar pembentukan karakter manusia Islami sebagaimana yang di syaratkan oleh Al-Qur’an dan Sunah yang menjadi sumber pokok dan referensi pendidikan Islam.
Lantas bagaimana peran pendidikan dalam menjawab tantangan gobal tersebut? Banyak kalangan menilai bahwa pendidikan nasional (termasuk pendidikan Islam ) telah “gagal” mebentuk karakter manusia yang mampu membaca perubahan. Minimal ada tiga alasan pokok, Pertama, Kurikulum pendidikan tidak dirancang untuk meyiapkan peserta didik yang  memiliki mentalitas  tangguh dalam menjawab arus perubahan global yang hadir tanpa kompromi. Kedua, realitas bangsa dalam konteks kekinian,  dimana kasus korupsi, kolusi, married by accident (MBA), mafia hukum/pajak praktis menjadi tontonan yang tidak pernah usai dan anehnya dianggap biasa saja.[1] Belum lagi banyak pelajar yang terlibat dalam kasus narkoba, aborsi, tawuran serta prilaku asusila lainnya. Ketiga,  Objective Test atau kecakapan intelektual menjadi standar penilaian mutlak bagi kelulusan peserta didik, tanpa melibatkan aspek moralitas (akhlak), budi pekerti dalam proses penilain.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sample Text

Sample text

300 x 250 Ad

Ads 468x60px

Postagens populares

Followers

Sidebar menu